PTK Kenaikan Pangkat - Contoh BAB IV PTK Bahasa Indonesia Kelas I Deskripsi Benda - Berikut ini adalah contoh laporan penelitian tindakan kelas mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk Guru Kelas I SD untuk persyaratan kenaikan pangkat:
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1. Pra Siklus
Penelitian dimulai dari pra siklus dan diteruskan perbaikan pembelajaran persiklus. Hasil belajar studi awal adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1 Hasil Evaluasi Pra Siklus
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa pada pembelajaran pra siklus, dari 20 siswa, baru 10 anak yang tuntas belajar dan 10 anak masih belum tuntas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar grafik ketuntasan belajar studi awal berikut ini:
Gambar 4.1 Grafik Ketuntasan Belajar Pra Siklus
Dari tabel dan diagram di atas diperoleh keterangan bahwa dari 20 siswa kelas IA semester 2 SD Negeri .... yang mengerjakan evaluasi pra siklus terdapat 10 anak (50%) yang baru tuntas belajar yaitu mencapai nilai 67 atau lebih dan sisanya 10 anak ( 50%) belum tuntas belajar.
Dengan demikian pembelajaran pada studi awal belum memberikan hasil yang sesuai dengan yang diinginkan. Untuk itu harus dilakukan perbaikan pembelajaran siklus I.
Berdasarkan analisis data dan hasil diskusi dengan supervisor 2 pada studi awal, maka peneliti kemudian menyusun rencana pembelajaran siklus I.
2. Siklus I
Berdasarkan analisis data dan diskusi dengan supervisor 2, maka dilakukan tindakan pembelajaran siklus I. Hasil penelitian tindakan kelas siklus I dapat dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 4.2 Hasil Evaluasi Siklus I
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa pada pembelajaran siklus I ketuntasan belajar meningkat menjadi 5 anak, akan tetapi masih terdapat 5 anak yang masih belum tuntas.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar grafik ketuntasan belajar siklus I berikut ini:
Gambar 4.2 Grafik Ketuntasan Belajar siklus I
Berdasarkan analisis data nilai tes formatif dan grafik di atas diperoleh data bahwa hasil belajar siklus I siswa kelas IA mengalami peningkatan dari studi awal. Dari 20 siswa, yang telah mencapai nilai ketuntasan belajar tercatat 15 anak atau 75% dan sisanya, 5 anak atau 25% belum tuntas belajar. Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai rata-rata kelas pada siklus I adalah 80.
Penggunaan metode pengamatan pada perbaikan pembelajaran siklus I dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, yaitu siswa aktif bekerja sama dalam diskusi, aktif mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan. Data keaktifan siswa siklus I dicatat dalam tabel 4.3.
Tabel 4.3 Peningkatan Keaktifan Siswa Siklus I
Keterangan:
1 = tidak aktif (TA) 3 = cukup aktif (CA) 5 = sangat aktif (SA)
2 = kurang aktif (KA) 4 = aktif (A)
Dari tabel di atas 4 siswa sangat aktif, 9 siswa aktif, 3 siswa cukup aktif, 2 siswa kurang aktif, bahkan masih ada 2 siswa yang tidak aktif.
3. Siklus II
Tindakan perbaikan pembelajaran siklus II diperoleh data hasil evaluasi sebagai berikut:
Tabel 4.4 Hasil Evaluasi Siklus II
Angka ketuntasan belajar siklus II meningkat dan telah mencapai kriteria ketuntasan yang diharapkan, yaitu seluruh siswa yang berjumlah 20 anak telah tuntas belajar.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar grafik ketuntasan belajar siklus II berikut ini:
Gambar 4.3 Grafik Ketuntasan Belajar siklus II
Berdasarkan analisis data nilai evaluasi dan grafik di atas diperoleh data bahwa hasil belajar siklus II telah mencapai tingkat ketuntasan yang diharapkan.
Pada siklus II, dari 20 siswa kelas IA semester 2 SD Negeri ...., seluruhnya (100%) telah mencapai nilai ketuntasan belajar, yaitu nilai 67 atau lebih. Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai rata-rata kelas pada siklus II adalah 90, hal itu menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas telah mencapai tingkat ketuntasan belajar.
Seluruh siswa (100%) telah terlihat aktif mengikuti proses perbaikan pembelajaran. Mereka aktif bekerjasama dalam melaksanakan tugas masing-masing dalam kelompok. Peneliti terlihat telah membimbing siswa dengan baik dan selalu mengingatkan siswa yang tidak aktif atau bermain sendiri untuk kembali melakukan tugasnya bersama kelompoknya. Dengan demikian, pembelajaran berjalan dengan kondusif sehingga hasilnya maksimal.
Tabel 4.5 Peningkatan Keaktifan Siswa Siklus II
Keterangan:
1 = tidak aktif (TA) 3 = cukup aktif (CA) 5 = sangat aktif (SA)
2 = kurang aktif (KA) 4 = aktif (A)
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat 9 siswa yang sangat aktif dalam mengikuti proses perbaikan pembelajaran dan 11 siswa lainnya telah aktif mengikuti pembelajaran.
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Penelitian perbaikan pembelajaran Bahasa Indonesia tentang mengulang deskripsi benda-benda di sekitar dengan menggunakan metode pengamatan pada siswa kelas I semester 2 SD Negeri … dilakukan dalam 2 siklus. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa per siklusnya dilakukan dengan cara membandingkan hasil belajar dari studi awal hingga siklus II.
Nilai rata-rata hasil belajar siswa setiap siklusnya meningkat dengan menggembirakan. Hasil belajar pra siklus, nilai rata-rata siswa 68, pada siklus I meningkat menjadi 80, dan pada siklus II meningkat menjadi 90.
Pada pembelajaran studi awal, hanya 10 siswa yang tuntas belajar, setelah dilakukan perbaikan pembelajaran siklus I, ketuntasan siswa meningkat menjadi 15 siswa, dan pada siklus II seluruh siswa yang berjumlah 20 anak telah tuntas belajar.
Kondisi hasil belajar siswa antar siklus telah mengalami peningkatan yang signifikan. Nilai rata-rata hasil evaluasi siswa setiap siklus juga meningkat, demikian juga dengan tingkat ketuntasan belajar siswa.
Persentase ketuntasan belajar siswa tiap siklus mengalami peningkatan. Pada pembelajaran pra siklus baru 50% yang tuntas belajar dan 50% belum tuntas. Persentase ketuntasan belajar siswa meningkat setelah dilakukan perbaikan pembelajaran siklus I menjadi 75% siswa tuntas dan 25% siswa belum tuntas, kemudian setelah dilakukan perbaikan pembelajaran siklus II, seluruh siswa (100%) tuntas belajar.
Kondisi persentase hasil belajar siswa antar siklus telah mengalami peningkatan yang menggembirakan tiap siklusnya. persentase yang didapat tiap siklus selalu meningkat.
Keaktifan siswa mengalami peningkatan yang menggembirakan. Pada studi awal, dari 20 siswa, hanya 10 anak yang terlihat aktif dan lainnya kurang aktif, bahkan ada yang tidak aktif. Pada siklus I, 4 siswa sangat aktif, 9 siswa aktif, 3 siswa cukup aktif, 2 siswa kurang aktif, dan 2 siswa tidak aktif belajar. Pada siklus II, 9 siswa telah sangat aktif mengikuti perbaikan pembelajaran, dan 11 siswa lainnya terlihat aktif belajar.
Keberhasilan perbaikan pembelajaran ini tercapai setelah siswa melakukan pengamatan langsung terhadap benda yang akan dideskripsikan, sehingga pembelajaran tidak lagi dipandang abstrak bagi siswa.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1. Pra Siklus
Penelitian dimulai dari pra siklus dan diteruskan perbaikan pembelajaran persiklus. Hasil belajar studi awal adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1 Hasil Evaluasi Pra Siklus
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa pada pembelajaran pra siklus, dari 20 siswa, baru 10 anak yang tuntas belajar dan 10 anak masih belum tuntas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar grafik ketuntasan belajar studi awal berikut ini:
Gambar 4.1 Grafik Ketuntasan Belajar Pra Siklus
Dari tabel dan diagram di atas diperoleh keterangan bahwa dari 20 siswa kelas IA semester 2 SD Negeri .... yang mengerjakan evaluasi pra siklus terdapat 10 anak (50%) yang baru tuntas belajar yaitu mencapai nilai 67 atau lebih dan sisanya 10 anak ( 50%) belum tuntas belajar.
Dengan demikian pembelajaran pada studi awal belum memberikan hasil yang sesuai dengan yang diinginkan. Untuk itu harus dilakukan perbaikan pembelajaran siklus I.
Berdasarkan analisis data dan hasil diskusi dengan supervisor 2 pada studi awal, maka peneliti kemudian menyusun rencana pembelajaran siklus I.
2. Siklus I
Berdasarkan analisis data dan diskusi dengan supervisor 2, maka dilakukan tindakan pembelajaran siklus I. Hasil penelitian tindakan kelas siklus I dapat dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 4.2 Hasil Evaluasi Siklus I
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa pada pembelajaran siklus I ketuntasan belajar meningkat menjadi 5 anak, akan tetapi masih terdapat 5 anak yang masih belum tuntas.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar grafik ketuntasan belajar siklus I berikut ini:
Gambar 4.2 Grafik Ketuntasan Belajar siklus I
Berdasarkan analisis data nilai tes formatif dan grafik di atas diperoleh data bahwa hasil belajar siklus I siswa kelas IA mengalami peningkatan dari studi awal. Dari 20 siswa, yang telah mencapai nilai ketuntasan belajar tercatat 15 anak atau 75% dan sisanya, 5 anak atau 25% belum tuntas belajar. Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai rata-rata kelas pada siklus I adalah 80.
Penggunaan metode pengamatan pada perbaikan pembelajaran siklus I dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, yaitu siswa aktif bekerja sama dalam diskusi, aktif mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan. Data keaktifan siswa siklus I dicatat dalam tabel 4.3.
Tabel 4.3 Peningkatan Keaktifan Siswa Siklus I
Keterangan:
1 = tidak aktif (TA) 3 = cukup aktif (CA) 5 = sangat aktif (SA)
2 = kurang aktif (KA) 4 = aktif (A)
Dari tabel di atas 4 siswa sangat aktif, 9 siswa aktif, 3 siswa cukup aktif, 2 siswa kurang aktif, bahkan masih ada 2 siswa yang tidak aktif.
3. Siklus II
Tindakan perbaikan pembelajaran siklus II diperoleh data hasil evaluasi sebagai berikut:
Tabel 4.4 Hasil Evaluasi Siklus II
Angka ketuntasan belajar siklus II meningkat dan telah mencapai kriteria ketuntasan yang diharapkan, yaitu seluruh siswa yang berjumlah 20 anak telah tuntas belajar.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar grafik ketuntasan belajar siklus II berikut ini:
Gambar 4.3 Grafik Ketuntasan Belajar siklus II
Berdasarkan analisis data nilai evaluasi dan grafik di atas diperoleh data bahwa hasil belajar siklus II telah mencapai tingkat ketuntasan yang diharapkan.
Pada siklus II, dari 20 siswa kelas IA semester 2 SD Negeri ...., seluruhnya (100%) telah mencapai nilai ketuntasan belajar, yaitu nilai 67 atau lebih. Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai rata-rata kelas pada siklus II adalah 90, hal itu menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas telah mencapai tingkat ketuntasan belajar.
Seluruh siswa (100%) telah terlihat aktif mengikuti proses perbaikan pembelajaran. Mereka aktif bekerjasama dalam melaksanakan tugas masing-masing dalam kelompok. Peneliti terlihat telah membimbing siswa dengan baik dan selalu mengingatkan siswa yang tidak aktif atau bermain sendiri untuk kembali melakukan tugasnya bersama kelompoknya. Dengan demikian, pembelajaran berjalan dengan kondusif sehingga hasilnya maksimal.
Tabel 4.5 Peningkatan Keaktifan Siswa Siklus II
Keterangan:
1 = tidak aktif (TA) 3 = cukup aktif (CA) 5 = sangat aktif (SA)
2 = kurang aktif (KA) 4 = aktif (A)
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat 9 siswa yang sangat aktif dalam mengikuti proses perbaikan pembelajaran dan 11 siswa lainnya telah aktif mengikuti pembelajaran.
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Penelitian perbaikan pembelajaran Bahasa Indonesia tentang mengulang deskripsi benda-benda di sekitar dengan menggunakan metode pengamatan pada siswa kelas I semester 2 SD Negeri … dilakukan dalam 2 siklus. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa per siklusnya dilakukan dengan cara membandingkan hasil belajar dari studi awal hingga siklus II.
Nilai rata-rata hasil belajar siswa setiap siklusnya meningkat dengan menggembirakan. Hasil belajar pra siklus, nilai rata-rata siswa 68, pada siklus I meningkat menjadi 80, dan pada siklus II meningkat menjadi 90.
Pada pembelajaran studi awal, hanya 10 siswa yang tuntas belajar, setelah dilakukan perbaikan pembelajaran siklus I, ketuntasan siswa meningkat menjadi 15 siswa, dan pada siklus II seluruh siswa yang berjumlah 20 anak telah tuntas belajar.
Kondisi hasil belajar siswa antar siklus telah mengalami peningkatan yang signifikan. Nilai rata-rata hasil evaluasi siswa setiap siklus juga meningkat, demikian juga dengan tingkat ketuntasan belajar siswa.
Persentase ketuntasan belajar siswa tiap siklus mengalami peningkatan. Pada pembelajaran pra siklus baru 50% yang tuntas belajar dan 50% belum tuntas. Persentase ketuntasan belajar siswa meningkat setelah dilakukan perbaikan pembelajaran siklus I menjadi 75% siswa tuntas dan 25% siswa belum tuntas, kemudian setelah dilakukan perbaikan pembelajaran siklus II, seluruh siswa (100%) tuntas belajar.
Kondisi persentase hasil belajar siswa antar siklus telah mengalami peningkatan yang menggembirakan tiap siklusnya. persentase yang didapat tiap siklus selalu meningkat.
Keaktifan siswa mengalami peningkatan yang menggembirakan. Pada studi awal, dari 20 siswa, hanya 10 anak yang terlihat aktif dan lainnya kurang aktif, bahkan ada yang tidak aktif. Pada siklus I, 4 siswa sangat aktif, 9 siswa aktif, 3 siswa cukup aktif, 2 siswa kurang aktif, dan 2 siswa tidak aktif belajar. Pada siklus II, 9 siswa telah sangat aktif mengikuti perbaikan pembelajaran, dan 11 siswa lainnya terlihat aktif belajar.
Keberhasilan perbaikan pembelajaran ini tercapai setelah siswa melakukan pengamatan langsung terhadap benda yang akan dideskripsikan, sehingga pembelajaran tidak lagi dipandang abstrak bagi siswa.
Bab V bisa dibaca pada:
Demikian Contoh BAB IV PTK Bahasa Indonesia Kelas I Deskripsi Benda, semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagi yang berminat Contoh PTK Kenaikan Pangkat lengkap dengan lampirannya, silahkan SMS ke 081328239660