PTK IPA Guru SD BAB III Metode Demonstrasi Kenaikan Pangkat

 on Selasa, 17 Maret 2015  

PTK Kenaikan Pangkat - PTK IPA Guru SD BAB III Metode Demonstrasi Kenaikan Pangkat - Peningkatan Hasil Belajar IPA tentang Perpindahan Energi Panas melalui Metode Demonstrasi pada Siswa Kelas IV SD Negeri ............
BAB III
METODE PENELITIAN

A.    Setting Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri ............, Kecamatan ............, Kabupaten ............. SD yang beralamatkan di RT. 03 RW. 03, ............, ............ ini merupakan SD yang cukup diminati oleh masyarakat. Hal ini terbukti dengan adanya pendaftar yang cukup banyak setiap tahunnya, sehingga jumlah siswa setiap kelasnya mencapai 50 anak. Penelitian ini dilaksanakan pada semester dua, menurut kalender pendidikan sekolah dasar, khususnya SD Negeri ............. Penelitian ini dilaksanakan pada pertengahan bulan Februari ............ hingga akhir bulan Mei ............, dengan tabel jadwal penelitian sebagai berikut:

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian




No


Kegiatan
Bulan
Feb
............
Maret
............
April
............
Mei
............
Juni
............
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
Koordinasi
X
x
















2
Pelaksanaan


x
x
x













3
Analisis





x
x











4
Penulisan
Laporan







x
x
x
x
x
x





5
Penyerahan
Laporan













x
x



 
Bentuk penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) pada pembelajaran IPA kelas IV SD Negeri ............, yaitu: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Tentang Perpindahan Energi Panas Melalui Metode Demonstrasi. Penelitian Tindakan Kelas ini merupakan upaya memperbaiki serta meningkatkan kualitas pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai, baik itu siswa maupun guru dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilannya. Menurut Wardani, dkk (2007:1.4) “Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.” Menurut pendapat Padmono (1999:45) Model penelitian tindakan kelas yang paling sederhana yang dapat dilakukan oleh guru sekolah dasar, antara lain model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc  Taggart. “Dalam perencanaan Kemmis menggunakan sistem spiral refleksi diri yang dimulai dengan rencana tindakan, pengamatan, refleksi, perencanaan kembali merupakan dasar untuk suatu ancang-ancang pemecahan permasalahan.” (Kasihani Kasbolah, 1998:113). Dengan demikian model siklus Kemmis dan Mc Taggart digambarkan sebagai berikut:

PTK IPA Guru SD BAB III Metode Demonstrasi Kenaikan Pangkat

Gambar 3.1     Tahapan  Penelitian Tindakan Kelas
                              Model Kemmis Dan Taggart


B.    Subjek Penelitian
1.    Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SD Negeri ............ UPTD DIKPORA Unit Kecamatan ............ Kabupaten ............, yang berlokasi di RT. 03 RW. 03 Dusun Kedunglo, Desa ............ Kecamatan .............
Penelitian dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran ............. Siklus pertama dilaksanakan pada tanggal 2 dan 4 Maret ............. Siklus kedua dilaksanakan pada tanggal 7 dan 9 Maret ............ dan siklus ketiga dilaksanakan pada tanggal 14 dan 16 Maret .............

2.    Mata Pelajaran dan Kelas IV

Mata pelajaran yang menjadi bahan kajian adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas IV, dengan pokok bahasan perpindahan energi panas.

3.    Karakteristik Siswa

Memahami karakteristik siswa merupakan salah satu kunci agar Penelitian Tindakan Kelas berjalan dengan lancar sesuai dengan tujuan. PTK dilaksanakan di kelas IV SD Negeri ............ UPT DIKPORA Unit Kecamatan ............ Kabupaten ............, dengan jumlah siswa sebanyak 24 anak yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan.

Rata-rata umur siswa kelas IV adalah 12 tahun. Ada 2 siswa yang pernah mengalami tinggal kelas yaitu satu siswa mengalami tinggal kelas pada waktu kelas I, dan yang satu lagi tinggal kelas pada saat kelas II.

Petani dan buruh pekerjaan mayoritas orang tua mereka, hanya satu siswa yang berasal dari keluarga pedagang. Keadaan fisik kelas IV semuanya baik. 100% dari siswa kelas IV tinggal di daerah pegunungan yang jarak dari rumah ke sekolah lebih dari 2 km, dan ada yang  tinggal di sekitar lingkungan sekolah yang jaraknya tidak begitu jauh dari sekolah.

C.    Data dan Sumber Data
1.    Jenis Data
a.    Data Kuantitatif. Data Kuantitatif yaitu data tentang hasil tes formatif siswa sebelum dan sesudah diadakan perbaikan.
b.    Data Kualitatif. Data Kualitatif yaitu data tentang keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.

2.    Sumber data
Yang dimaksud sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dari mana data diperoleh. (Suharsimi Arikunto, 1997:114). Sumber data yang diperoleh dari penelitian ini meliputi:

a.    Siswa
Untuk mendapatkan data berupa hasil belajar/evaluasi dan aktifitas siswa ketika diamati dalam kegiatan pembelajaran, yang tertuang dalam lembar pengamatan/observasi.

b.    Guru kelas IV
Untuk mendapatkan data berupa hasil pengamatan awal, peneliti dan juga subjek yang akan diamati dan kepala sekolah ketika pelaksanaan tindakan. Dengan demikian data yang diperoleh berupa komponen observasi pada lembar observasi yang akan diisi oleh peneliti dan kepala sekolah.

c.    Kepala sekolah
Guru kelas IV yang melakukan tindakan, diamati juga oleh kepala sekolah, sehingga sumber data yang diperoleh berupa komponen pada lembar observasi yang akan diamati. Hasil observasi kepala sekolah sebagai bahan untuk penelitian dan untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan hasil belajar siswa tentang perpindahan energy panas.

3.    Cara Pengumpulan Data
a.    Data Kuantitatif. Data hasil tes formatif diperoleh melalui pelaksanaan tes.
b.    Data Kualitatif. Data Kualitatif diperoleh dengan melakukan pengamatan dengan menggunakan lembar observasi

4.    Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan membandingkan tingkat keterlibatan dan prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah melaksanakan perbaikan.

5.    Observer

Prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Dalam pelaksanaannya, peneliti dibantu oleh:
Nama    :    ............, S.Pd.
NIP    :    ............
Jabatan     :    Kepala SD Negeri ............
Tugas     :    Mengobservasi dan ikut merencanakan perbaikan pembelajaran mulai dari siklus pertama sampai dengan selesai

D.    Teknik Pengumpulan Data

Teknik atau cara pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi 1) tes, 2) observasi, dan 3) dokumentasi. Teknik tes yang digunakan adalah tes tertulis (objektif berupa isian singkat). Teknik observasi yang digunakan yaitu observasi tersetruktur (menggunakan pedoman observasi) dan tidak tersetruktur (tanpa lembar observasi). Sedangkan teknik dokumentasi yaitu dengan mencermati daftar nilai  kelas pada mata pelajaran IPA, dan lembar evaluasi siswa di setiap akhir pembelajaran.

Teknik tes dilakukan oleh guru kelas IV di setiap akhir tindakan penelitian. Teknik observasi dilakukan oleh peneliti ketika pembelajaran dilaksanakan, pada pembelajaran awal dan saat tindakan dilaksanakan, sehingga diperoleh data kondisi awal penelitian dan ketika tindakan penelitian dilaksanakan. Teknik observasi juga dilakukan oleh kepala sekolah ketika mengamati guru kelas IV dalam melakukan tindakan di  kelas. Teknik dokumentasi dilakukan oleh peneliti dengan menganalisis daftar nilai siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA, dan juga lembar evaluasi siswa di akhir tindakan yang dilakukan. Semua teknik dan alat pengumpulan data dilakukan oleh peneliti, namun pada observasi dibantu oleh kepala sekolah.

E.    Validitas Data

Untuk menjamin dan memperoleh kesahihan data dalam penelitian ini dilakukan triangulasi sumber data dan triangulasi waktu. Triangulasi data meliputi siswa, guru kelas IV dan kepala sekolah. Triangulasi data dilakukan dengan pengecekan kembali data yang telah diperoleh melalui ketiga sumber tersebut untuk menarik kesimpulan tentang hasil tindakan. Triangulasi waktu meliputi, sebelum, saat, dan setelah dilaksanakan tindakan penelitian. Validitas data juga dilakukan dengan pengecekan kembali data yang telah diperoleh melalui analisis teknik pengumpulan data yaitu : tes, observasi, wawancara, dan dokumentasi.

F.    Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono (2007:89) “Analisis data penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai di lapangan.” Dengan demikian peneliti ini meliputi tiga tahap analisis yaitu sebagai berikut:

1.    Analisis sebelum di lapangan. Analisis dalam tahap ini dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan atau kondisi awal peneliti sebelum dilakukan tindakan PTK. Analisis dilakukan oleh peneliti terhadap observasi dan wawancara tentang kegiatan pembelajaran IPA pada materi perpindahan energi panas yang dilakukan oleh guru kelas IV.

2.    Analisis selama di lapangan. “Aktifitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification." (Miles and Huberman dalam Sugiyono, 2007:91) dengan demikian analisis  data pada tahap ini meliputi:

a.    Data reduction (reduksi data)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal yang penting, berdasarkan studi pendahuluan. Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah untuk pengumpulan data selanjutnya. Peneliti mendiskusikannya dengan guru kelas IV, Kepala sekolah, dan dosen pembimbing, sehingga wawasan peneliti akan bertambah dan dapat mereduksi data yang memiliki nilai temuan dan pengembangan teori yang signifikan.

b.    Data display (penyajian data)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data. Penyajian data bias menggunakan bentuk uraian singkat, bagan, tabel, grafik, dan sebagainya. Melalui penyajian data tersebut, maka data terorganisasi, tersusun, sehingga akan mudah dipahami. Dengan demikian maka akan memudahkan peneliti untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja/tindakan selanjutnya, berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. Penyajian data dilakukan oleh peneliti dengan bimbingan dosen pembimbing S1 PGSD UT.

c.    Conclusion drawing/verification (penarikan kesimpulan)

Langkah ke tiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman adalah penarikan kesimpulan/verifikasi. Kesimpulan sementara pada reduksi data yang ditemukan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin akan menjawab rumusan masalah yang telah dirumuskan sejak awal.

1.    Analisis setelah di lapangan

Setelah selesai memperoleh semua data yang dibutuhkan kemudian dianalisis, maka peneliti meninjau kembali apakah masih ada analisis data yang perlu direvisi atau mungkin perlu diteliti analisis data dari awal. Jika semua data sudah cukup, maka peneliti menyusun laporan atas analisis yang telah disusun. Analisis setelah tindakan merupakan tahapan untuk mengetahui apakah tindakan yang dilakukan berhasil sesuai dengan harapan atau tidak berhasil.

G.    Indikator Kinerja

Secara umum indikator sebagai wujud keberhasilan dalam melakukan tindakan adalah siswa dapat menunjukkan proses perpindahan panas. Secara khusus indikator tersebut meliputi beberapa hal yaitu: guru telah melaksanakan pembelajaran menggunakan media, metode, sesuai dengan RPP yang telah direncanakan dalam menjelaskan perpindahan panas, siswa menjadi terampil dan dapat menjelaskan proses perpindahan panas, serta hasil belajar dapat meningkat/mencapai KKM yang ditunjukkan dengan nilai yang dicapai setelah melakukan tindakan penelitian.

Secara sederhana, indikator kinerja tersebut dapat ditunjukkan pada gambar di bawah ini:

Gambar 3.2 Bagan Indikator Kinerja

PTK IPA Guru SD BAB III Metode Demonstrasi Kenaikan Pangkat

H.    Prosedur Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan melalui proses pengkajian yang berdaur, yang terdiri dari empat tahap yaitu:
1.    Melakukan perencanaan (Planning)
2.    Melakukan tindakan (Acting)
3.    Mengamati (Observing)
4.    Refleksi (Reflecting)

Hasil refleksi terhadap tindakan yang dilaksanakan dijadikan pedoman melakukan revisi rencana perbaikan pembelajaran jika ternyata tindakan yang dilakukan belum dianggap berhasil. Tahap-tahap Penelitian Tindakan Kelas digambarkan seperti gambar berikut:

Gambar 3.3 Daur Penelitian Tindakan Kelas (Rusna Ristasa, 2007:7)

PTK IPA Guru SD BAB III Metode Demonstrasi Kenaikan Pangkat

Setelah siklus berlangsung beberapa kali, peneliti dapat menganalisis hasilnya. Jika perbaikan yang diinginkan sudah berhasil, daur PTK pun sudah berakhir.

Setelah tahap-tahap Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan biasanya akan muncul masalah atau kerusakan yang harus segera diperbaiki agar tindakan dapat mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Berbagai masalah yang timbul akan dapat dipecahkan melalui daur Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian dilaksanakan diawali adanya ide awal dari peneliti. Dari ide tersebut peneliti melakukan studi pendahuluan yang dapat berupa wawancara dengan siswa, tes diagnostic dan tes formatif. Setelah memperoleh data, baru diadakan persiapan penelitian. Berdasarkan rencana yang ada, peneliti baru melaksanakan tindakan penelitian. Jika perbaikan dianggap sudah berhasil, tindakan dihentikan. Bila perbaikan dianggap belum berhasil, maka diadakan tindakan di siklus berikutnya.

Daur penelitian Tindakan Kelas dalam  tiga siklus dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.4 Bagan Alur Proses Perbaikan Pembelajaran (dimodifikasi dari Rusna Ristasa, 2006:46)

PTK IPA Guru SD BAB III Metode Demonstrasi Kenaikan Pangkat


Contoh selanjutnya adalah Bab IV
PTK IPA Guru SD BAB III Metode Demonstrasi Kenaikan Pangkat 4.5 5 Unknown Selasa, 17 Maret 2015 PTK Kenaikan Pangkat - PTK IPA Guru SD BAB III Metode Demonstrasi Kenaikan Pangkat - Peningkatan Hasil Belajar IPA tentang Perpindahan Ener...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagi yang berminat Contoh PTK Kenaikan Pangkat lengkap dengan lampirannya, silahkan SMS ke 081328239660