PTK Kenaikan Pangkat - Contoh PTK Penjas BAB III Atletik Lompat Jauh SD Kenaikan Pangkat - Contoh Berikut ini adalah laporan PTK kenaikan pangkat guru SD BAB III untuk mata pelajaran Penjaskes dengan materi atletik cabang lompat jauh gaya jongkok dengan media bantu kardus dengan judul Upaya Peningkatan Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok melalui Penggunaan Alat Bantu pada Siswa Kelas V SD.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD Negeri .... Kecamatan .... Kabupaten ..... SD Negeri .... Kecamatan .... Kabupaten .... terletak ± 30 km sebelah barat Kota ..... Lokasi SD Negeri .... sangat strategis, karena terletak di jalan utama desa ..... SD Negeri .... terletak di tengah-tengah pemukiman penduduk sehingga mudah dijangkau oleh para siswanya.
Sarana dan prasarananya sangat mendukung untuk dilakukan penelitian tindakan kelas. Halaman sekolah sangat luas, sehingga sangat mendukung pembelajaran penjasorkes. Perpustakaan telah menyediakan berbagai buku sumber sebagai pendukung dan sumber data penelitian. Sarana olahraga seperti peralatan olahraga, kit atletik, dan lain-lain tersedia cukup lengkap. Lapangan olahraga juga sangat memadai untuk pelaksanaan penelitian tentang lompat jauh gaya jongkok.
2. Waktu penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan selama 4 (empat) bulan, yaitu mulai dari bulan Maret …. sampai dengan bulan Juni ….. Kegiatan penelitian ini meliputi persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan laporan. Kegiatan persiapan meliputi observasi, identifikasi masalah, penentuan tindakan, Pengajuan judul, penyusunan proposal, dan Pengajuan ijin penelitian. Kegiatan pelaksanaan meliputi seminar proposal dan pengumpulan data penelitian. Penyusunan laporan meliputi penulisan laporan dan ujian skripsi. Untuk lebih jelasnya, berikut tabel jadwal penelitian tindakan kelas materi pembelajaran lompat jauh gaya jongkok melalui penggunaan alat bantu bok kardus dan gawang aman di SD Negeri ....:
Tabel 3.1. Jadwal Penelitian Tindakan kelas
No
|
Rencana
Kegiatan
|
Bulan Ke
|
|||||||||||||||
Maret
|
April
|
Mei
|
Juni
|
||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1.
|
Persiapan
|
||||||||||||||||
a.
Observasi
|
|||||||||||||||||
b.
Identifikasi
masalah
|
|||||||||||||||||
c.
Penentuan
tindakan
|
|||||||||||||||||
d. Pengajuan judul
|
|||||||||||||||||
e.
Penyusunan
proposal
|
|||||||||||||||||
f.
Pengajuan
izin penelitian
|
|||||||||||||||||
2.
|
Pelaksanaan
|
||||||||||||||||
a.
Seminar
proposal
|
|||||||||||||||||
b.
Pengumpulan
data penelitian
|
|||||||||||||||||
3.
|
Penyusunan laporan
|
||||||||||||||||
a.
Penulisan
laporan
|
|||||||||||||||||
b.
Ujian
skripsi
|
B. Subjek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri .... Kecamatan .... Kabupaten .... tahun pelajaran 2015/2016. Seluruh siswa kelas V SD Negeri .... dijadikan subyek penelitian. Jumlah subyek dalam penelitian ini yaitu 15 orang siswa yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan.
Siswa kelas V SD Negeri .... mayoritas berasal dari keluarga petani, oleh karena itu sebagian waktunya di rumah digunakan untuk membantu orang tua, sehingga mereka jarang melakukan latihan olahraga selama di rumah. Apalagi untuk materi lompat jauh, mereka, para siswa masih sangat asing, artinya mereka hanya akrab dengan olahraga permainan seperti sepak bola, sehingga materi lompat jauh seolah-olah dikesampingkan.
C. Data dan Sumber Data
Data dan sumber data penelitian ini meliputi jenis data dan sumber data. Jenis data penelitian ini berupa motivasi belajar siswa dan kemampuan siswa dalam melakukan lompat jauh gaya jongkok. Sumber data yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah sebagai berikut:
1. Siswa, sebagai subyek untuk mendapatkan data tentang lompat jauh gaya jongkok.
2. Guru, sebagai kolaborator, untuk melihat tingkat keberhasilan penerapan pembelajaran lompat jauh gaya jongkok dengan penggunaan alat bantu pada siswa kelas V SD Negeri .... Tahun Pelajaran 2015/2016.
3. Hasil tes formatif berupa data kuantitatif.
4. Hasil pengamatan keaktifan siswa berupa data kualitatif.
D. Pengumpulan Data
Data yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas ini berupa hasil wawancara dengan subyek penelitian yaitu siswa kelas V dan sumber data yaitu guru, dan pengumpulan catatan hasil pengamatan. Hasil pengamatan tersebut dikumpulkan melalui pengamatan, hasil tes siswa dan angket. Pemberian dan pengisian angket oleh siswa dilaksanakan pada pertemuan ke dua (siklus terakhir), setelah tindakan selesai.
E. Uji Validitas Data
Data yang sudah terkumpul merupakan modal awal yang sangat berharga dalam penelitian ini, dari data yang terkumpul akan dilakukan analisis yang selanjutnya dipakai sebagai bahan masukan untuk penarikan kesimpulan. Melihat begitu besarnya posisi data, maka keabsahan data yang terkumpul menjadi sangat vital.
Keabsahan data itu dikenal sebagai validitas data, sebagaimana dijelaskan Alwasilah (2008: 170) bahwa tantangan bagi segala jenis penelitian pada akhirnya adalah terwujudnya produksi ilmu pengetahuan yang valid, sahih, benar, dan beretika. Validitas data penelitian tindakan kelas ini diuji dengan menggunakan triangulasi, yaitu:
1. Hasil belajar lompat jauh gaya jongkok dianalisis dengan menggunakan triangulasi, yaitu dengan data yang diperoleh dari peneliti, observer, dan siswa.
2. Keaktifan siswa dianalisis dengan menggunakan data yang diperoleh dari peneliti, observer, dan siswa.
3. Aktifitas guru dianalisis dengan menggunakan data yang diperoleh dari peneliti, observer, dan siswa.
4. Penggunaan alat bantu (bok kardus, gawang aman) dianalisis dengan menggunakan data yang diperoleh dari peneliti, observer, dan siswa.
5. Nilai hasil belajar alat bantu (bok kardus, gawang aman) sebelum tindakan divalidasi dengan triangulasi peneliti.
6. RPP, silabus, kurikulum divalidasi dengan triangulasi dokumen.
7. Emosi siswa divalidasi dengan triangulasi kartu ceria.
F. Analisis Data
Data yang dianalisis meliputi data kuantitatif (dengan menampilkan angka-angka sebagai ukuran prestasi), dan data kualitatif (dengan menampilkan angka sebagai perbandingan). Analisis data dilakukan secara deskriptif komparatif yang bertujuan untuk membandingkan kondisi sebelum dan sesudah diadakan tindakan perbaikan pembelajaran. Tahapan dalam tindakan menganalisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis kritis, yaitu mengidentifikasi kelemahan dan kelebihan kinerja siswa dan guru selama proses penerapan tindakan. Hasil analisis tersebut menjadi bahan untuk menyusun rencana memperbaiki pelaksanaan tindakan pada siklus berikutnya.
1. Reduksi Data
Reduksi data dilakukan dalam rangka pemilihan dan penyederhanaan data. Kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini adalah seleksi data dan pembuangan data yang tidak relevan. Data-data yang relevan dengan penelitian akan diorganisasikan sehingga terbentuk sekumpulan data yang dapat memberi informasi faktual.
2. Penyajian data
Sebelum dilakukan penyajian data sebelumnya data dianalisis sebagai berikut:
a. Hasil belajar alat bantu (bok kardus, gawang aman) dianalisis dengan menghitung prestasi pencapaian siklus I dan II.
b. Keaktifan siswa dianalisis kelemahan dan kelebihan siswa ketika pembelajaran berlangsung.
c. Aktivitas guru dianalisis kelemahan dan kelebihan pada saat pembelajaran.
d. Penggunaan pendekatan teknis dianalisis kelemahan dan kelebihan siswa ketika pembelajaran berlangsung.
e. Nilai hasil belajar sebelum tindakan dianalisis dengan cara membandingkan nilai yang dicapai dengan KKM.
f. RPP dianalisis dengan analisis isi untuk melihat kesesuaian kompetensi dasar dengan silabus dan kurikulum serta langkah-langkah pembelajarannya.
Penyajian data dilakukan dalam bentuk sekumpulan informasi, baik berupa tabel, bagan, maupun deskriptif naratif, sehingga data yang tersaji relatif jelas dan informatif. Tindakan lanjutan, penyajian data digunakan dalam kerangka menarik kesimpulan dari akhir sebuah tindakan.
3. Penarikan kesimpulan
Kegiatan penarikan kesimpulan merupakan kegiatan tahap akhir dari proses analisis data. Penarikan kesimpulan disusun dengan mempertimbangkan secara evaluatif berdasarkan kegiatan-kegiatan yang ditempuh dalam dua tahap sebelumnya.
G. Indikator Kinerja Penelitian
Untuk menentukan ketercapaian tujuan, perlu dirumuskan indikator keberhasilan tindakan yang disusun secara realistik, yaitu mempertimbangkan kondisi pratindakan dan jumlah siklus tindakan yang akan dilakukan dan dapat diukur dengan jelas. Indikator kinerja penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
Tabel 3.2. Indikator Kinerja Penelitian
Aspek yang Diukur
|
Persentase Siswa yang Ditargetkan
|
Cara Mengukur
|
Minat belajar
siswa
|
80%
|
Diamati saat
pembelajaran dan dihitung jumlah siswa yang memfokuskan perhatiannya dalam melakukan
lompat jauh gaya jongkok.
|
Keaktifan siswa
dalam melakukan lompat jauh gaya jongkok
|
80%
|
Diamati saat
pembelajaran dan dihitung jumlah siswa yang menampakan keaktifan dalam melakukan
lompat jauh gaya jongkok.
|
Keterampilan melakukan
lompat jauh gaya jongkok
|
75%
|
Diukur dari
hasil tes lompat jauh gaya jongkok dan dihitung dari jumlah siswa yang dapat melakukan
lompat jauh gaya jongkok.
|
H. Prosedur Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari 2 siklus, langkah-langkah dalam siklus penelitian tindakan kelas ini terdiri dari bawah empat komponen, yaitu: 1) rencana, 2) tindakan, 3) observasi, 4) refleksi. Untuk lebih jelas lihat gambar dibawah ini:
1. Siklus I
a. Perencanaan
Perencanaan tindakan meliputi memeriksa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun, dibaca ulang, mencermati setiap butir yang akan direncanakan.
Peneliti mempersiapkan kelengkapan dan ketersediaan alat pengumpul data, seperti lembar observasi, kemudian memeriksa alat yang akan digunakan, mencoba menggunakan alat, dan mensimulasikan hingga benar-benar yakin peragaan akan berjalan mulus.
b. Pelaksanaan Tindakan
1) Pendahuluan
Peneliti menyiapkan siswa untuk berbaris menjadi tiga bersaf. Siswa dipersilahkan untuk berdoa dilanjutkan presensi. Peneliti memberikan apersepsi, motivasi, dan penjelasan tujuan pembelajaran.
Peneliti memberikan pemanasan dalam bentuk permainan. Caranya adalah siswa dibuat menjadi dua barisan bersaf saling membelakangi, guru memberikan istilah kepada siswa yang satu barisan dengan sebutan hijau dan yang satu barisan lagi dengan sebutan hitam. Peneliti memberi aba-aba jika salah satu barisan namanya disebutkan maka barisan yang membelakangi mengejar nama barisan yang disebutkan oleh peneliti. Kedua barisan melakukannya dengan cara engklek satu kaki dan apabila sudah ketangkap maka wajib menggendongnya ke arah tempat semula dan menunggu aba-aba dari peneliti selanjutnya.
2) Kegiatan Inti
Peneliti memberi pertanyaan kepada siswa siapa yang sudah tahu tentang loncat dan lompat. Siapa yang bisa melakukannya? Siswa melakukan loncat dan lompat sesuai dengan kemampuan masing-masing tanpa diberi penjelasan terlebih dahulu. Peneliti memberi contoh melakukan awalan lari, meloncat menolak dua kaki melewati bok kardus mendarat dua kaki kemudian melakukan awalan lari, melompat tolakan satu kaki melewati bok kardus mendarat dua kaki.
Peneliti memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya tentang kesulitan yang dialami. Siswa melakukan lompat jauh gaya jongkok mulai dari awalan, tolakan, saat melayang di udara, pendaratan pada bak lompat.
Peneliti bertanya kepada siswa tentang materi yang sedang dipelajari, seperti urutan cara melakukan lompat jauh gaya jongkok, siswa menjawab pertanyaan peneliti tentang urutan melakukan lompat jauh gaya jongkok.
Pengambilan data dilakukan selama pelaksanaan tindakan siklus I. Deskripsi data yang diambil setelah tindakan siklus I disajikan dalam bentuk tabel.
3) Kegiatan Akhir
Siswa dikumpulkan dengan cara duduk melingkar, guru menjelaskan tentang kesalahan-kesalahan gerakan yang dilakukan. Bernyanyi bersama-sama, berdoa, bersama-sama, kemudian dibubarkan.
a. Observasi
Observasi/pengamatan penelitian dilakukan selama tindakan siklus I berlangsung, yaitu peneliti mengamati proses pembelajaran lompat jauh gaya jongkok melalui alat bantu bok kardus pada siswa kelas V SD Negeri ..... Peneliti melakukan penilaian melalui lembar observasi siswa dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar siswa dalam pembelajaran lompat jauh gaya jongkok melalui alat bantu bok kardus.
b. Refleksi
Kesulitan yang dialami siswa dalam pembelajaran lompat jauh gaya jongkok melalui alat bantu bok kardus siklus I adalah pada saat siswa melakukan tolakan dan sikap badan di udara. Untuk mengatasi kesulitan tersebut, peneliti selalu memberikan contoh berulang kali kepada siswa, namun karena ada saja siswa yang tidak memperhatikan pembelajaran dan bermain sendiri sehingga pembelajaran kurang berhasil.
Untuk mengatasi kesulitan di atas, peneliti merencanakan tindakan selanjutnya pada siklus II.
2. Siklus II
a. Perencanaan
Pelaksanaan kegiatan perbaikan pembelajaran siklus II menggunakan alat bantu gawang aman. Sebelum melaksanakan tindakan perbaikan, peneliti memeriksa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun, dibaca ulang, mencermati setiap butir yang akan direncanakan sebagai perbaikan dari siklus II.
Peneliti mempersiapkan kelengkapan dan ketersediaan alat pengumpul data, seperti lembar observasi, kemudian memeriksa alat yang akan digunakan, mencoba menggunakan alat, dan mensimulasikan hingga benar-benar yakin peragaan akan berjalan mulus.
b. Pelaksanaan Tindakan
1) Pendahuluan
Peneliti menyiapkan siswa untuk berbaris menjadi tiga bersaf. Siswa dipersilahkan untuk berdoa dilanjutkan untuk presensi dengan tertib. Peneliti memberikan apersepsi, motivasi, dan penjelasan tujuan pembelajaran.
Peneliti memberikan pemanasan dalam bentuk permainan. Caranya adalah siswa dibuat menjadi dua barisan bersaf saling membelakangi, guru memberikan istilah kepada siswa yang satu barisan dengan sebutan hijau dan yang satu barisan lagi dengan sebutan hitam. Peneliti memberi aba-aba jika salah satu barisan namanya disebutkan maka barisan yang membelakangi mengejar nama barisan yang disebutkan oleh guru. Kedua barisan melakukannya dengan cara engklek satu kaki dan apabila sudah ketangkap maka wajib menggendongnya ke arah tempat semula dan menunggu aba-aba dari guru selanjutnya.
2) Kegiatan Inti
Peneliti memberi pertanyaan kepada siswa siapa yang sudah tahu tentang loncat dan lompat. Siapa yang bisa melakukannya? Siswa melakukan loncat dan lompat sesuai dengan kemampuan masing-masing tanpa diberi penjelasan terlebih dahulu.
Peneliti memberi contoh cara melakukan awalan lari, meloncat menolak dua kaki melewati gawang aman mendarat dua kaki. Peneliti memberi contoh gerakan melakukan awalan lari, melompat tolakan satu kaki melewati gawang aman mendarat dua kaki.
Peneliti memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya tentang kesulitan yang dialami. Siswa melakukan lompat jauh gaya jongkok mulai dari awalan, tolakan, saat melayang di udara, pendaratan pada bak lompat.
Peneliti bertanya kepada siswa tentang materi yang sedang dipelajari, seperti urutan cara melakukan lompat jauh gaya jongkok, siswa menjawab pertanyaan peneliti tentang urutan melakukan lompat jauh gaya jongkok.
3) Kegiatan Akhir
Siswa dikumpulkan dengan cara duduk melingkar, guru menjelaskan tentang kesalahan-kesalahan gerakan yang dilakukan. Bernyanyi bersama-sama, berdoa, bersama-sama, kemudian dibubarkan.
c. Observasi
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran lompat jauh gaya jongkok melalui alat bantu gawang aman berjalan lancar, suasana pembelajaran sangat kondusif dan siswa terlihat bersemangat. Proses pembelajaran, mulai dari pemanasan sampai dengan gerakan lompat jauh pada bak lompat diikuti siswa dengan sungguh-sungguh.
Untuk mencatat segala aktifitas pembelajaran, peneliti menggunakan lembar observasi. Dari lembar observasi diperoleh data tentang keaktifan siswa dan keefektifan alat bantu gawang aman dalam pembelajaran lompat jauh gaya jongkok siswa kelas V SD Negeri .....
Penggunaan alat bantu gawang aman dalam pembelajaran lompat jauh gaya jongkok dapat meningkatkan keaktifan, motivasi, dan hasil belajar siswa pada siklus II.
d. Refleksi
Pembelajaran lompat jauh gaya jongkok melalui penggunaan alat bantu gawang aman telah berjalan sesuai dengan rencana pembelajaran yang dibuat sebelumnya. Alat bantu gawang aman yang digunakan oleh peneliti mampu menarik perhatian siswa, sehingga pembelajaran berlangsung secara maksimal.
Hasil belajar siswa siklus II telah menunjukkan peningkatan sesuai dengan apa yang ditargetkan. Hasil belajar siswa pada siklus II menunjukkan bahwa seluruh siswa yang berjumlah 15 anak (100%) telah mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Berdasarkan hasil tersebut disimpulkan bahwa hasil belajar lompat jauh gaya jongkok siswa melalui penggunaan alat bantu gawang aman telah mencapai kategori sangat baik.
Kelebihan dan keberhasilan tindakan siklus II akan dipertahankan dan berupaya untuk meningkatkan. Untuk memperbaiki kelemahan dan kekurangan tindakan siklus II, antisipasinya adalah peneliti memberikan motivasi yang lebih dan melakukan pendekatan personal kepada siswa, agar tetap berkonsentrasi dan memperhatikan pembelajaran, sehingga tujuan dapat tercapai.
Baca selanjutnya BAB IV pada:
BAB IV Contoh PTK Penjas Atletik Lompat Jauh SD untuk Kenaikan Pangkat.
Demikian Contoh PTK Penjas BAB III Atletik Lompat Jauh SD Kenaikan Pangkat, semoga bermanfaat.
Baca selanjutnya BAB IV pada:
BAB IV Contoh PTK Penjas Atletik Lompat Jauh SD untuk Kenaikan Pangkat.
Demikian Contoh PTK Penjas BAB III Atletik Lompat Jauh SD Kenaikan Pangkat, semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagi yang berminat Contoh PTK Kenaikan Pangkat lengkap dengan lampirannya, silahkan SMS ke 081328239660